JEJAK BUDAYA DIGITAL DALAM PENDIDIKAN DASAR: STUDI ETNOGRAFI SEMINAR PGSD UNDHI

Abstrak

Penelitian ini menganalisis peran teknologi sebagai simbol profesionalisme guru dalam kerangka teori Budaya Clifford Geertz dan Komunikasi Simbolik Herbert Blumer, serta Etnografi Virtual Christine Hine, dengan fokus pada konteks seminar pendidikan dasar. Temuan menunjukkan bahwa teknologi telah menjadi indikator esensial profesionalisme guru, sebuah makna yang dikonstruksi dan diterima secara kolektif melalui interaksi simbolik dalam seminar. Ungkapan verbal, bahasa tubuh, gestur (misalnya, menunjuk perangkat digital), dan narasi pimpinan menguatkan pesan bahwa transformasi digital bukan pilihan, melainkan keharusan institusional yang tak terhindarkan. Selain itu, interaksi sosial, khususnya sesi tanya jawab kritis tentang “kesenjangan digital”, menciptakan ruang belajar bersama yang dinamis, tempat makna digitalisasi dinegosiasikan secara kolektif. Representasi budaya visual seperti emoji, avatar, dan QR code dalam materi seminar tidak hanya memperkaya penyampaian informasi, tetapi juga secara aktif membentuk dan menyebarkan budaya digital di kalangan peserta. Implikasi dari penelitian ini menyoroti pergeseran paradigma profesionalisme guru yang kini sangat terikat pada kompetensi digital, urgensi transformasi digital yang menyeluruh, pentingnya komunikasi simbolik yang strategis dalam penggerak perubahan, serta kebutuhan akan ruang belajar yang inklusif dan adaptif terhadap budaya digital. Penelitian ini menyimpulkan bahwa seminar berfungsi sebagai arena simbolik yang memproduksi dan mereproduksi “teks budaya” tentang digitalisasi, menegaskan bahwa teknologi bukan hanya alat, melainkan elemen integral dalam pembentukan identitas dan praktik profesional guru di era modern.